Inovasi dalam bisnis media massa memang selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas, terutama dalam era digital seperti sekarang ini. Salah satu target utama dari inovasi tersebut adalah generasi milenial, yang merupakan konsumen utama dalam dunia media masa saat ini.
Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang sangat aktif dalam menggunakan media sosial dan internet. Oleh karena itu, para pelaku bisnis media massa harus terus berinovasi agar dapat menyasar generasi milenial dengan lebih efektif. Menurut Mckinsey & Company, perusahaan konsultan global terkemuka, inovasi dalam bisnis media massa dapat membantu menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik bagi generasi milenial.
Salah satu contoh inovasi dalam bisnis media massa yang berhasil menarik perhatian generasi milenial adalah penggunaan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) dalam pembuatan konten. Dengan teknologi ini, generasi milenial dapat merasakan pengalaman yang lebih imersif dan interaktif saat mengonsumsi konten media massa.
Menurut Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook, “Inovasi dalam bisnis media massa harus terus dilakukan agar dapat terus bersaing dalam menghadapi perubahan tren konsumen, terutama generasi milenial yang semakin menggila dalam menggunakan teknologi.”
Selain itu, penting juga bagi pelaku bisnis media massa untuk terus memperhatikan tren dan preferensi generasi milenial dalam mengonsumsi konten media. Menurut survey yang dilakukan oleh Deloitte, generasi milenial lebih suka mengonsumsi konten media melalui platform digital seperti YouTube dan Instagram daripada media tradisional seperti televisi dan koran.
Dengan begitu, inovasi dalam bisnis media massa menjadi kunci utama dalam menyasar generasi milenial. Pelaku bisnis yang mampu berinovasi dengan cepat dan tepat akan lebih mudah untuk menarik perhatian dan membentuk loyalitas generasi milenial sebagai konsumen mereka. Jadi, jangan ragu untuk terus melakukan inovasi dalam bisnis media massa agar tetap relevan di era digital ini.