Pengaruh geopolitik terhadap harga emas di pasaran dunia memang tidak bisa dianggap remeh. Geopolitik sendiri merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap perubahan harga emas yang terjadi di pasar global. Ketika terjadi ketegangan politik antar negara, perang, atau konflik bersenjata, harga emas cenderung naik karena dianggap sebagai aset safe haven yang aman dari risiko.
Menurut John Reade, Kepala Strategi Emas di World Gold Council, “Geopolitik memiliki dampak yang signifikan terhadap harga emas. Ketika terjadi ketidakpastian politik, investor cenderung mencari perlindungan dengan menginvestasikan dananya ke dalam emas.” Hal ini bisa dilihat dari peristiwa-peristiwa penting di dunia seperti Brexit, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, maupun ketegangan di Timur Tengah yang selalu berdampak pada lonjakan harga emas.
Bahkan, menurut laporan dari Bloomberg, pada tahun 2020, harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah akibat ketidakpastian geopolitik yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Dalam kondisi seperti itu, emas dianggap sebagai aset yang paling aman untuk melindungi nilai investasi.
Namun, tidak hanya ketidakpastian politik yang mempengaruhi harga emas. Menurut Jeffrey Halley, analis senior di OANDA, faktor-faktor seperti kebijakan moneter bank sentral, inflasi, dan nilai tukar mata uang juga turut berperan dalam menentukan harga emas di pasar dunia.
Sebagai investor, penting untuk memperhatikan perkembangan geopolitik yang sedang terjadi di dunia. Sebab, hal ini bisa menjadi sinyal bagi Anda untuk mengambil keputusan investasi, terutama jika Anda memiliki aset emas dalam portofolio Anda. Dengan memahami pengaruh geopolitik terhadap harga emas, Anda dapat mengelola risiko dan potensi keuntungan dengan lebih baik.