September 7, 2024

Peran Media Sosialisasi dalam Memicu Penyimpangan Perilaku


Peran media sosialisasi dalam memicu penyimpangan perilaku telah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat. Media sosialisasi, seperti televisi, internet, dan media sosial, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk pola pikir dan perilaku seseorang.

Menurut Dr. Aulia Rahman, seorang psikolog, media sosialisasi dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak. “Konten yang disajikan oleh media sosialisasi dapat membentuk persepsi dan nilai-nilai seseorang. Jika kontennya negatif atau tidak sehat, maka dapat memicu penyimpangan perilaku pada individu,” ujarnya.

Sebagai contoh, film-film atau acara televisi yang menampilkan adegan kekerasan atau perilaku menyimpang dapat mempengaruhi pemirsa, terutama anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pembentukan karakter. Mereka dapat meniru perilaku yang mereka lihat di media sosialisasi tanpa menyadari konsekuensinya.

Dr. Andi Muh. Faisal, seorang pakar media sosialisasi, menekankan pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam mengontrol akses anak-anak terhadap media sosialisasi. “Orang tua dan pendidik harus memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang konten yang sehat dan tidak sehat dalam media sosialisasi. Mereka juga harus memberikan pengawasan dan bimbingan agar anak-anak dapat mengonsumsi media sosialisasi dengan bijak,” katanya.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosialisasi juga memiliki dampak positif dalam membentuk perilaku seseorang. Melalui media sosialisasi, informasi dan pengetahuan dapat dengan cepat disebarkan ke berbagai kalangan masyarakat. Masyarakat juga dapat teredukasi dan terinspirasi melalui konten yang edukatif dan menghibur.

Dalam era digital seperti sekarang ini, peran media sosialisasi menjadi semakin penting. Oleh karena itu, kontrol dan regulasi terhadap konten yang disajikan oleh media sosialisasi perlu diperketat. Masyarakat juga perlu lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima agar tidak terpengaruh oleh konten yang negatif.

Dengan demikian, pemahaman akan peran media sosialisasi dalam memicu penyimpangan perilaku menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Kita sebagai masyarakat harus bersama-sama menciptakan lingkungan media sosialisasi yang sehat dan positif untuk kesejahteraan bersama. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. Arif Rachman, “Kita tidak bisa menutup mata terhadap pengaruh media sosialisasi, namun kita bisa mengontrol dan memanfaatkannya dengan bijak untuk kebaikan bersama.”